Langsung ke konten utama

Postingan

Usaha Tidak akan Mengkhianati Hasil (Kej 27: 30-40)

Ada orang berkata “Miskin dan Kaya itu nasib.” Memang saat lahir kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga kaya atau miskin. Bukanlah suatu kesalahan jika kita juga lahir dari keluarga yang miskin. Namun, entah lahir di keluarga miskin, entah lahir di keluarga yang kaya jika kita hidup bermalas-malasan lalu kemudian kita mati di dalam kemiskinan, tentunya itu adalah kesalahan kita sendiri.  Pertanyaan apa yang perlu kita lakukan seandainya kita ada di posisi atau keadaan hidup yang secara finansial tidaklah mampu? Berdiam diri menanti nasib berubah dengan sendirinya atau berusaha dengan sekuat tenaga demi keluar dari keadaan yang kita alami sekarang ini? Jawaban itu tentu ada pada diri kita sendiri.  Didalam bacaan  saat ini, jika kita melihat kehidupan Esau, seharusnya ia menjadi miskin . Ishak, ayahnya menubuatkan hal-hal yang jauh dari nasib baik dan kaya (Kej 27 : 39). Ia juga telah menjual hak kesulungannya kepada adiknya Yakub. Gambar ilustrasi: pixabay.com Namun ...

Kegagalan Itu Bisa Diperbaiki (I Timotius 1: 12 -17, 18-20)

Nasi Sudah Menjadi Bubur, ungkapan ini mengacu pada peristiwa buruk yang terlanjur terjadi dan dianggap tidak mungkin diperbaiki lagi. Pelaku atau korban yang mengalami hal tersebut hanya bisa menyesalinya. Pertanyaannya apakah memang benar sudah tidak bisa di apa-apakan lagi?  Bagaimana jika bubur itu kita tambahkan dengan kuah kaldu, suwiran daging ayam, irisan telur dadar, taburan bawang goreng dan kerupuk, maka jadilah bubur ayam yang sedap. Begitulah kira-kira kehidupan kita di mata Tuhan. Bagi orang lain, kita mungkin dipandang tidak berguna seperti barang rusak atau rongsokan atau lain sebagainya tetapi bagi Tuhan setiap orang bisa dipakai atau diubah-Nya menjadi senjata Kebenaran-Nya yang cakap. Jika demikian apa yang mesti kita lakukan terhadap Kasih Tuhan atas hidup kita?   Dalam bacaan saat ini, kita bisa melihat bahwa ada ungkapan syukur yang diungkapkan oleh rasul Paulus kepada Tuhan Yesus Kristus karena ia menyadari bahwa dirinya dahulu tanpa pengenalan yang...