Percikan Permenungan Hari Raya Pentakosta Minggu 19 Mei 2024
Tiga bacaan di hari Minggu Pentakosta semuanya berbicara tentang Roh Kudus. Bacaan Pertama diambil dari Kisah Para Rasul 2: 1-11; bacaan kedua dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 5: 16-25 dan bacaan Injil dari Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15. Mari kita menelisik lebih dalam dan menemukan percikan permenungan dari bacaan-bacaan ini.
Pertama, Roh Kudus dan Bahasa
Dalam bacaan pertama, kita mendengar orang banyak yang saat itu sedang berziarah ke Yerusalem mengerti kata-kata dari mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Pada masa itu, bahasa Yunani menjadi bahasa internasional. Bisa jadi, mereka mengerti karena pemakaian bahasa umum tersebut. Namun yang pasti, mereka mendengar isi kesaksian orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Gambar: pixabay.com |
Kisah singkat ini mengajarkan kita bahwa Roh Kudus selalu menuntun kita untuk memakai bahasa kita dengan bijak. Apapun yang keluar dari mulut kita, hendaknya mengarahkan orang lain untuk menyadari kebesaran Tuhan. Jika bahasa kita menjauhkan kita sendiri dan orang lain dari Tuhan, maka sesungguhnya kita sedang menentang Roh Kudus. Kita sendiri akan sulit dimengerti karena bahasa kita bukanlah bahasa yang bisa diterima.
Kedua, Roh dan Buah Kebaikan
Dari bacaan kedua, kita menimba wejangan Paulus yang meminta kita untuk hidup menurut roh. Buah roh itu selalu berhubungan dengan hal-hal yang membangun pribadi dan kebersamaan. Kita dengarkan ulang kata-kata Paulus ini.
“Buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Itulah pesan bagi kita semua. Kita diajak untuk menyalibkan keinginan daging kita agar Roh dapat berkarya di dalam diri kita."
Ketiga, Roh Kudus, Roh Kebenaran
Dalam Injil kita dengar janji Yesus tentang Roh Kudus. Yesus menyebut-Nya sebagai Roh Kebenaran. Nama ini sekaligus menunjukkan peran yang diharapkan dari-Nya. Roh ini akan menuntun kita semua kepada seluruh kebenaran. Ketika kita terbuka kepada Roh Kudus, maka kita akan berbicara apa adanya. Kebenaran itu terungkap dalam hidup yang apa adanya, tidak berbelit-belit atau menipu.
Ketika kita menipu orang lain, kita tetap tidak merasa nyaman karena Roh Kudus tetap menyuarakan kebenaran yang kita ingkari itu. Ia selalu berusaha menuntun kita untuk berbuat benar. Orang yang terbuka terhadap Roh Kudus, akan lebih mudah dituntun kepada kebenaran. Ia mendengarkan Roh Kudus yang berbicara di dalam hatinya. Ia merasa bebas dan tenang. Semoga perayaan turunnya Roh Kudus di hari mengingkatkan kita semua untuk selalu mendengarkan suara Roh Kudus di dalam hati kita agar kita dapat dituntun oleh-Nya kepada hidup yang benar dan yang menyelamatkan.
Kiranya Percikan permenungan di atas menyadarkan kita akan karya Roh Kudus dalam diri kita sekaligus mendorong kita untuk selalu hidup di bawah bimbingan Roh Kudus. Tuhan memberkati kita, Amin.
Belum ada Komentar untuk "Percikan Permenungan Hari Raya Pentakosta Minggu 19 Mei 2024"
Posting Komentar